Patahuddin: Gotong Royong dan Kearifan Lokal Warnai Ritual Tahunan Mappalili di Desa Manggalung

    Patahuddin: Gotong Royong dan Kearifan Lokal Warnai Ritual Tahunan Mappalili di Desa Manggalung
    Tanda Turunnya Sawah, Warga Manggalung Gelar Mappalili Penuh Khidmat dan Kebersamaan

    PANGKEP SULSEL - Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan kembali menggelar ritual tahunan Mappalili pada Minggu (2/11/2025). Kegiatan adat ini menjadi penanda dimulainya musim tanam padi dan merupakan wujud syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas rezeki yang akan datang.

    Ritual Mappalili merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Manggalung yang dilaksanakan setiap tahun menjelang musim hujan. Dalam kegiatan ini, warga secara serentak melakukan kunjungan ke sawah sambil membawa berbagai peralatan pertanian, seperti cangkul, bajak, dan ember, sebagai simbol kesiapan memulai kerja di ladang.

    Kepala Desa Manggalung Patahuddin menyampaikan bahwa pelaksanaan ritual ini sebagai tradisi budaya dengan harapan agar hasil panen tahun ini melimpah dan terhindar dari hama serta bencana alam. Ia berharap kegiatan seperti ini tetap dilestarikan karena memiliki nilai gotong royong dan kebersamaan yang tinggi di tengah masyarakat.

    “Mappalili ini bukan sekadar simbol, tapi bagian dari identitas kami sebagai masyarakat tani. Di sini kita belajar menghargai alam, bersyukur, dan saling mendukung antarwarga, ” ujar Kepala Desa Manggalung dalam sambutannya.

    Prosesi Mappalili biasanya diawali dengan doa bersama di tepi sawah yang dipimpin oleh tokoh adat dan tokoh agama. Setelah itu, warga berjalan beriringan menuju sawah sambil membawa air suci dan sesajen sederhana sebagai simbol pensucian lahan dan harapan agar tanah subur kembali.

    Suasana kebersamaan sangat terasa dalam kegiatan ini. Para petani, pemuda, ibu-ibu, hingga anak-anak ikut serta dalam arak-arakan menuju sawah. Iringan tabuhan gendang membuat suasana semakin khidmat sekaligus penuh semangat kebersamaan.

    Selain sebagai ritual keagamaan dan budaya, Mappalili juga menjadi momentum memperkuat hubungan sosial antarwarga. Setelah proses simbolik turun sawah, kegiatan ini dilanjutkan dengan makan bersama di tepi sawah, sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.

    Kepala desa Manggalung Patahuddin berharap tradisi ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya di Desa Manggalung Kecamatan Mandalle. Menurutnya, jika dikemas dengan baik, Mappalili dapat menjadi aset budaya lokal yang memperkenalkan nilai-nilai kearifan masyarakat Pangkep kepada generasi muda dan wisatawan.

    Dengan semangat gotong royong dan nilai budaya yang masih dijaga, Mappalili di Desa Manggalung bukan sekadar ritual turun sawah, melainkan juga cermin kehidupan masyarakat yang menghargai alam, menjaga kebersamaan, dan menumbuhkan harapan baru setiap musim tanam tiba. ( Herman Djide)

    pangkep sulsel
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    TMMD ke - 126 Tahun 2025, Kodim 1421/ Pangkep...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Pangkep Dorong Warga Manfaatkan Lahan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polda Metro Jaya Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
    Ratusan Personel Brimob, Samapta, Medis, dan K9 Dikerahkan Polri Perkuat Penanganan Bencana
    Polri Gelar Apel Pergeseran Pasukan, Tegaskan Komitmen Percepatan Bantuan Bencana
    Polri Kembali Kirim 3,8 Ton Logistik Operasional Pada Hari Ketiga Pengiriman, Termasuk Perlangkapan K9 dan Tenda Taktis
    Marinus Gea: Perjalanan Politik dan Pengabdian dari Daerah Pemilihan Banten III

    Ikuti Kami