PANGKEP SULSEL - Setelah sepuluh tahun terbengkalai, sebidang lahan perkebunan di Desa Patallasan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) akhirnya kembali dibuka. Lahan yang selama ini tidak tersentuh itu kini direncanakan menjadi kawasan pertanian terpadu yang produktif dan berdaya guna bagi masyarakat setempat. Upaya ini menjadi awal kebangkitan sektor pertanian desa yang selama ini hanya bergantung pada lahan-lahan aktif.
Kepala Desa Patallasan, Suryadi Dg Naba, SE, yang dihubungi melalui sambungan telepon pada Senin (1/12/2025), menyampaikan dukungannya terhadap langkah warga membuka kembali lahan tidur tersebut. Menurutnya, ini merupakan inisiatif positif yang sejalan dengan program desa dalam menghidupkan kembali potensi lokal yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal.
“Kami sebagai pemerintah desa sangat mendukung dan siap memfasilitasi apa yang menjadi keinginan masyarakat. Lahan tidur ini harus kembali produktif, karena potensinya besar sekali, ” ujar Suryadi. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan lahan ini tidak hanya untuk pertanian, tetapi juga akan dikembangkan sebagai kawasan terpadu yang mampu mendongkrak perekonomian desa.
Salah satu keunggulan lahan tersebut adalah keberadaan area rawa yang luas. Rawa itu nantinya akan dijadikan tempat pemeliharaan ikan nila secara alami. Selain meningkatkan produksi ikan konsumsi, area ini juga akan dijadikan lokasi pemancingan untuk masyarakat umum sebagai bagian dari pengembangan wisata desa.
Di sektor perkebunan, warga akan menanam berbagai jenis sayuran yang memiliki nilai jual tinggi dan pertumbuhan cepat. Komoditas hortikultura ini diharapkan menjadi sumber pendapatan baru sekaligus memenuhi kebutuhan pasar lokal. Desa juga berencana membantu penyediaan bibit dan pendampingan dari penyuluh pertanian.
Tidak hanya berhenti di pertanian dan perikanan, kawasan ini juga akan dilengkapi dengan peternakan ayam dalam kandang yang dikelola secara modern. Pengembangan sektor peternakan ini akan memperkuat konsep pertanian terpadu yang saling terhubung antar sektor.
Untuk menunjang kenyamanan, warga juga membangun beberapa gazebo di area lahan. Gazebo tersebut akan difungsikan sebagai tempat bersantai, menikmati kopi, serta menjadi ruang pertemuan bagi instansi atau kelompok masyarakat yang ingin mengadakan rapat dalam suasana terbuka dan asri.
Seluruh kawasan akan ditata menyerupai area wisata desa yang ramah keluarga. Tata ruangnya akan dikombinasikan dengan konsep edukasi alam, sehingga pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan dan suasana, tetapi juga belajar tentang pertanian terpadu, budidaya ikan, hingga peternakan.
Pemerintah Desa Patallasan yakin bahwa pembukaan lahan tidur ini akan memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan sinergi antara warga dan pemerintah desa, Suryadi optimistis kawasan baru ini akan menjadi ikon baru Desa Patallasan sebagai pusat pertanian sekaligus wisata edukasi yang menarik di wilayah Labakkang.( Herman Djide)

Updates.