Herman Djide: Setiap Daerah Butuh Lompatan, Bukan Sekadar Langkah

    Herman Djide: Setiap Daerah Butuh Lompatan, Bukan Sekadar Langkah
    Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan

    PANGKEP SULSEL - Apabila ada daerah yang Pembangunan  berjalan lambat di Indonesia , sejatinya bukan semata-mata persoalan keterbatasan anggaran, melainkan lebih pada pola kerja yang belum sepenuhnya berubah.

    Perencanaan yang tidak berbasis data, lemahnya koordinasi antar dinas, serta rendahnya inovasi membuat banyak program tidak tepat sasaran dan kurang berdampak. Ditambah lagi, partisipasi masyarakat yang belum optimal serta ketergantungan tinggi pada dana pusat menyebabkan proses pembangunan berjalan pelan dan kurang responsif terhadap kebutuhan nyata warga.

    Untuk mempercepat kemajuan, Pada daerah tersebut membutuhkan keberanian melakukan lompatan besar melalui sinergi dan inovasi. Perencanaan harus bertumpu pada data riil, setiap OPD dituntut kreatif menghadirkan terobosan, dan potensi lokal seperti pertanian, perikanan, wisata, serta UMKM harus menjadi penggerak utama ekonomi daerah. Dengan birokrasi yang lebih profesional, transparan, dan terbuka terhadap kolaborasi bersama swasta serta perguruan tinggi,

    Daerah tersebut bukan hanya bisa mengejar ketertinggalan, tetapi juga tumbuh menjadi daerah yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera.

    Berikut penjelasan mengapa pembangunan daerah bisa berjalan lambat dan apa solusi yang dapat dilakukan agar pembangunan daerah itu cepat maju, disampaikan secara jelas dan mudah dipahami.

    A. Penyebab Pembangunan Daerah Lambat

    1. Kurangnya Perencanaan yang Tepat & Tidak Berbasis Data

    Banyak program tidak didasarkan pada data kebutuhan masyarakat, sehingga tidak tepat sasaran.

    2. Koordinasi Antar Dinas Lemah

    Setiap OPD berjalan sendiri-sendiri tanpa sinergi. Akibatnya, program tumpang tindih atau tidak terhubung satu sama lain.

    3. Kreativitas & Inovasi Dinas Rendah

    Sebagian dinas hanya menjalankan rutinitas tanpa menghadirkan terobosan baru. Tidak ada pemetaan masalah dan solusi kreatif.

    4. Anggaran Terserap Tidak Optimal

    Kadang ada ketakutan membuat inovasi karena takut salah. Juga ada program yang tidak menyerap anggaran dengan baik sehingga tidak berdampak besar.

    5. Minimnya Pengawasan & Evaluasi Berkala

    Program tidak diawasi secara ketat, sehingga hasilnya tidak maksimal dan tidak cepat diperbaiki.

    6. Partisipasi Masyarakat Lemah

    Pembangunan lambat jika masyarakat tidak dilibatkan sejak awal, terutama dalam perencanaan dan pengawasan.

    7. Ketergantungan pada Dana Pusat

    Jika daerah tidak memperkuat PAD, maka proyek pembangunan menunggu pusat yang prosesnya panjang.

    8. Infrastruktur Dasar Belum Merata

    Jalan desa, akses air bersih, dan jaringan internet di beberapa wilayah Pangkep belum maksimal sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.

    9. SDM Aparatur Kurang Berkembang

    Pelatihan kepemimpinan, digitalisasi, dan penggunaan teknologi masih belum merata di seluruh OPD.

    B. Strategi Agar Pembangunan Daerah Pangkep Cepat Maju

    1. Perencanaan Berbasis Data (Data-Driven Planning)

    Menggunakan data real dari desa, kelurahan, dan kecamatan untuk menentukan skala prioritas.

    2. Membangun Sinergi Antar Dinas

    Membuat program lintas OPD—contoh: pertanian terhubung dengan perikanan, pariwisata dengan UMKM, kesehatan dengan lingkungan.

    3. Mendorong Inovasi pada Setiap OPD

    Setiap dinas wajib memiliki minimal 1 inovasi per tahun, baik layanan digital, pelayanan cepat, atau program pemberdayaan.

    4. Memperkuat PAD Secara Kreatif

    Mengembangkan: Wisata alam (rawa, kebun, pesisir), Wisata edukasi (tambak, industri), Produk lokal seperti susu ubi dan olahan lainnya, Industri pengolahan limbah seperti kulit kepiting menjadi pupuk atau obat

    5. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Prioritas

    Seperti: Jalan penghubung desa, Peningkatan jaringan internet, Air bersih, sanitasi, Penerangan jalan

    6. Reformasi Birokrasi & Pelatihan SDM

    Meningkatkan:, Manajemen proyek, Kepemimpinan, Teknologi digital untuk pelayanan publik

    7. Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM

    Memberikan:, Pelatihan usaha, Bantuan modal bergulir, Pendampingan produksi dan pemasaran

    8. Transparansi & Evaluasi Rutin

    Setiap progres pembangunan diumumkan secara terbuka agar masyarakat bisa ikut mengontrol.

    9. Kolaborasi dengan Swasta & Perguruan Tinggi

    Mengundang investasi untuk bidang:, Industri perikanan, Pertanian modern, Wisata bahari, Pengolahan hasil laut

    C. Kesimpulan Utama

    Pembangunan lambat bukan hanya soal anggaran, tetapi kelemahan koordinasi, kreativitas, SDM, dan perencanaan.

    Untuk maju cepat, Pangkep butuh sinergi, inovasi, pembangunan berbasis data, dan penguatan ekonomi lokal.

    Pangkep 13 Desember 2025

    Herman Djide 

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

    pangkep sulsel
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Muh Yusran: Pangkep Perlu Keberanian...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pakar HTN Tegaskan Putusan MK Nomor 114/PUU-XXIII/2025 Bersifat Prospektif dan Tidak Berlaku Surut
    Rudianto Lallo Tolak Usulan Presiden Tunjuk Kapolri Tanpa Persetujuan DPR
    Tak Hanya Jaga Negara, 3 Srikandi Polwan Polda Metro Jaya Bawa Pulang Medali SEA Games
    Polisi Tetapkan Pemilik Terra Drone Sebagi Tersangka Kasus Kebakaran Maut di Jakpus
    Polri Tetapkan Enam Anggota Polri sebagai Tersangka Penganiayaan yang Menewaskan Dua Warga di TMP Kalibata

    Ikuti Kami